KELABU
Kau menyukai senyuman dan leluconku, seperti anak kecil saat mata kita bertemu. Kau meminjamkan hati padaku. Waktuku terlalu mudah untuk kau pahami. Tunjukan langit kelabu, ketika pelangi itu ada. Mereka bilang, rumah adalah tempat hati itu berada. Tetapi kelabu ini, bukan tempat tinggalku. Waktuku terlalu begitu mudah, untuk kau pahami. Kesedihan pelangi itu nampak tak berwarna. Karena kerinduan memberiku kesedihan. Hati biru tak bersamanya. Ku rasa, rumor disana begitu benar. Hilangnya tentang waktu dan kerinduan yang kini, memberiku kesedihan. Waktuku terlalu mudah untuk kau pahami. Langit kelabu, Wigis.