Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Maaf.

Kau selalu tahu cara memperlakukanku. Kau memberiku segalanya tentang masalah dan mengalah, bahkan itu selalu merasa bukan apa-apa untukmu. Kau selalu terhebat, bagai lampu tersorot hangat yang indah menerangi kegelapan dalam luka relungku. Kau selalu bepikir, aku akan membencimu dari kesalahan ini. Kesalahan gila ini, membuatmu tergesa gesa. Karena kau masih tak tahu, apa yang pernah ku sampaikan. Hanya saja, tetaplah berada di tempatmu. Andai kau mengerti itu. Dengarlah suaraku di dalam kegelapan. Jam dua dini hari, disinilah aku berada dalam kesalahan dan saling menunjukan arti mengalah yang terucap. Semua akan baik-baik saja. Terucap pesanmu padaku saat itu. Juga lemah hatiku dengan kata maafmu, padaku. Andai kau tahu, bahwa aku terlalu merindukanmu. Maaf, maaf membuatmu jera yang ingin berlari dan bersembunyi. Kau selalu tahu cara memperlakukanku, dengarlah suaraku di dalam kegelapan. Salam, Masalah & Mengalah. # bukanpuisi

Oh Jadi Pengangguran, Ternyata Begini.

Sudah seminggu ini, gue jadi pengangguran. Karena harus menunggu bulan depan kembalinya gue, menjadi karyawan ibu kota lagi. Kok bisa gitu? Iya. Ada beberapa alasan pribadi dan lain hal dengan management kantor. Hehe ini bukan semacam hukuman atau sangsi ya.. Gue karyawan swasta yang taat peraturan, dan selalu tulus ikhlas saat menerima tugas dari atasan, kok. Membayangkan hal-hal keinginan saat menjadi pengangguran, niatnya untuk istirahat cukup dengan tujuan seutuhnya peluk manja ria di kasur dan bersenang-senang, juga melakukan hal apa aja yang gue sukai selama sebulan kedepan. Saat itu pikiran dan hati ini, sangatlah rakus sekali ingin melakukan kegiatan banyak hal tanpa harus membebani pikiran dari otak gue ini, yang sudah jumpalitan menjerit ingin relax dan refreshing . Yang gue bayangin saat di rumah nanti itu, gue mau istirahat berjam jam yang lama. Karena cukup lelah mata, fisik dan logika gue sudah pecah. Butuh banget bermalas manja ria di kamar ternyaman, menonton se...